pc

Sunday, March 24, 2013

ISTILAH NAGA DALAM HARI ATAU NOGO DINO


Dalam Istilah Adat Jawi Sudah menjadi bentuk pengakuan dalam sebuah hari atau waktu mempunyai sebutan Naga atau dapat kita sebut Naga hari kalau dalam istiah Jawi adalah Nogo Dina yang bahwa artinya Naga Hari /Nogo dina sebagai acuan perhitungan dimana kita mempunyai kepentingan/ ber pergian ini sangat komplek sekali tidak terlepas dari Hitungan. Untuk Itu kita sangat perlu berhati hati ketika hendak berpergian jangan sampai mendatangi Naga, Kita perlu mengetahui letak naga agar kita tidak dimakan naga, ini konon katanya memang katanya tidak ada faktanya akan tetapi kita tidak merugi untuk lebih berhati-hati.
Perhitunngan Naga hari ini bermacam macam yang mana diambil dari Hari itu sendiri, sebutan/pasaran atau berdasarkan hari dan sebuatan/pasarane, dan selain itu ada yang berdasarkan Naga Sasi/Bulan,  Naga Tahun , jatingarang karena berdasarkan Ilmu warisan nenek moyang kita Naga itu berpindah  pindah berdasarkan waktu atau hari berbeda dengan Naga sasi dan naga tahun berpindah selama tiga bulan sekali.
Beriklut Tempat naga Berdasarkan Waktu:

Minggu : selatan
Senen               : selatan barat.
Selasa              : barat
Rabu                : utara barat.
Kamis              : utara, utara timur
Jum’at              : timur
Sabtu               : selatan timur

Tempat Naga dan pasarane :

Kliwon : Tengah.
Legi                  : timur.
Paing                : selatan
Pon                  : barat
Wage               : utara.



Tempat Naga Menurut hari dan Pasarane
Neptu Hari dan neptu Pasarane di jumlah , apabila jumlah yang berada dibawa ini  :

7,12,17 : naga ada di utara timur.
8,13 : naga ada di uatara barat.
9,14 : Naga ada di selatan barat.
10,15 : Naga ada di selatan timur.
11,16,18 : Naga ada di timur

Tempat Naga bulan/sasi pindah setiap tiga bulan sekali
Puasa, sawal, Selo : Selatan
Besar, Suro, Sapar : Barat
Mulud, Silihmulud,Jemadilawal : Utara
Jemadilakir, Rajab, Ruwah : Timur


Tempat Naga Tahun pindah setiap tiga bulan sekali:

Besar, Suro, Sapar : Utara
Mulud, Silih mulud, Jemadilawal : Timur
Jemadilakir, Rajab, Ruwah : Selatan
Puasa, Sawal, Selo : Barat

Tempat naga jatingarang  pindah setiap tiga bulan sekali:

Suro, Sapar, Mulud : Timur
Silih mulud, Jemadilawal, Jemadilakir : selatan.
Rejeb, Ruwah, Puasa : Barat
Sawal, Selo, Besar : Uta

Ilmu Alam

Ngalam
Kata NGALAM memiliki arti upaya manusia untuk mendekatkan diri dengan alam. Alam bisa menjadi sahabat manusia, tetapi alam pun bisa menjadi musuh bagi manusia. Dikatakan musuh apabila manusia merusak alam, dan sebagai timbal baliknya alam akan merusak kehidupan manusia itu sendiri. Namun bila manusia memelihara dan menyayangi alam, maka alam akan menjadi sahabat manusia tersebut.

Apa yang disebutkan di atas adalah tindakan yang akan terjadi jika manusia bersahabat atau memusuhi alam. Sementara kata NGALAM di sini adalah berkaitan dengan meditasi, semedi ataupun manekung. Dalam melakukan aktivitas meditasi, semedi ataupun manekung setiap pelaku senantiasa berhubungan dengan alam.

Jika meditasi, semedi ataupun manekung tersebut dilaksanakan di tempat terbuka, maka seseorang akan bisa merasakan setiap desiran angin yang bertiup sepoi-sepoi. Seolah-olah manusia tersebut berdialog dengan alam sebagai sesama makhluk GUSTI ALLAH.

Dengan NGALAM, seorang manusia memiliki insting ataupun naluri seperti halnya hewan. Hewan-hewan di hutan akan mengetahui sebuah gunung akan meletus. Nalurinya yang tajam akan mampu merasakan apa yang akan terjadi. Demikian pula dengan manusia yang mampu NGALAM. Tanda-tanda dari alam akan menunjukkan pada dirinya apa yang bakal terjadi. Pelaku spiritual yang sering NGALAM akan semakin dekat dengan GUSTI ALLAH.

Seperti diketahui, bagi pelaku spiritual, ada dua kitab yang bisa dipelajari. Kedua kitab tersebut adalah kitab garing (kering) dan kitab basah. Nah, kitab garing (kering) itu adalah kitab seperti Al Qur'an, Injil dll. Sementara kitab basah adalah alam semesta ini.

Seperti pernah disebutkan sebelumnya, bahwa hakekat hidup setiap manusia ada 2 yaitu:
1. Tansah manembah marang GUSTI ALLAH
2. Apik marang sak padha-padhaning ngaurip

Nah, di sini alam yang berisi tumbuhan dan hewan serta unsur-unsur lainnya juga makhluk (sak padha-padhaning ngaurip). Jika kita tidak bersahabat dengan alam, mampukah kita menghadapi amukan alam?

setting Table of Contents pada Blogger

 Memasang Table of Contents pada Blogger Secara Otomatis Jika anda pengguna CMS WordPress, tentunya sangat mudah untuk membuat Table of Cont...